Memilih Asuransi untuk Keluarga Milenial

Mamih & Papih sudah mencapai usia pernikahan 8 tahun dan usia anak kami yang pertama 7 tahun. Tetapi kami baru saja di tahun 2020 membenahi keuangan rumah tangga yang seharusnya didiskusikan dari sebelum menikah, tetapi karena kami menikah di usia muda, bahkan papih masih menyelesaikan kuliahnya pada waktu itu.

Tetapi kami yakin bisa melewati awal-awal tahun pernikahan, dan kami mulai belajar mengenai perencanaan keuangan keluarga secara lebih antusia beberapa bulan terakhir ini, karena mendapati biaya pendidikan anak yang ternyata sangat tinggi, jadi kami memiliki prioritas tersebut dan mengabaikan pentingnya dana, darurat, asuransi, juga memantau arus keuangan setiap bulannya.

Diskusikan bersama pasangan dalam mengelola keuangan

Awalnya kami mengabaikan belajar soal perencanaan keuangan, karena menurut kami itu hanya yang memiliki penghasilan besar dan biaya pendidikan untuk anak-anak seimbang dari pendapatannya, bukan seperti kami yang jomplang hahaha. Tetapi kami bersyukur bisa lebih terbuka dan berdiskusi sehingga kini berani untuk merapatkan keuangan untuk hal yang lebih penting.

Mengatur Keuangan Keluarga Milenial Agar Hidup Lebih Sederhana dan Seimbang

Persepsi mamih salah mengira awalnya kalau ngatur-ngatur uang itu hanya berlaku pada orang yang ada uangnya, ternyata ketika diterapkan dalam kehidupan keluarga, bagaimana pencatatan awal untuk arus keuangan sangat berpengaruh. Terlebih kami jadi mengetahui apa yang selama ini menjadi bocor alus.

Mengawali sekali ketika mamih sedikit belajar, 3 tahapan mengelola keuangan :
Financial Check Up ( Kesehatan Keuangan)
Coba cek rekening dan kantong masing-masing serta menyadari kondisi keuangan saat ini, apakah kacau balau atau aman-aman saja. Untuk mengetahuinya tentu saja melihat beberapa hal berikut, apakah memiliki hutang? Apakah memiliki tabungan? Apakah memiliki asuransi? Apakah memiliki dana darurat?.

Mengelola Arus Kas
Setelah kesehatan keuangan diperiksa dan ditelusuri dimana letak kebablasan pengeluarannya, langkah selanjutnya adalah mengelola arus kas yang datang dari pemasukan. Pisahkan pendapatan untuk pengelolan lebih lanjut yang pertama, Zakat, Assurance (jaminan bisa berupa asuransi kesehatan/ asuransi jiwa), Present Consumption atau kebutuhan hidup sehari-hari, Tabungan, dan Investasi.

Idealnya bisa dalam pembagian berikut :

  1. 5% utk Sedekah/amal/zakat
  2. 10% dana darurat
  3. 30% cicilan
  4. 30% biaya hidup
  5. 10% gaya hidup
  6. 15% investasi

Menambah Penghasilan Rumah Tangga
Ketika pemasukan udah melakukan penghematan disegala lini, dan menitikberatkan pada segala prioritas yang dimiliki dan ternyata memang masih kurang, bisa berfikir lagi untuk menambah penghasilan rumah tangga, misalnya dengan apa ? berjualan online, membuka usaha mulai dari kuliner, kecantikan, aksesoris, dekorasi, atau meningkatkan berbagai keterampilan baru.

Prioritas kami untuk pendidikan anak, foto saat Babam masuk kelas 1

Sayangnya hal diatas memang sangat sulit dilakukan tapi bukannya tidak mungkin yah, mamih mengabaikan karena waktu itu milihat pendapat dan pengeluaran yang harus dikeluarkan itu rasanya sesak didada hehehe. Tetapi kalau tidak mulai-mulai ya kapan sadarnya? Kasihan anak-anak nantinya apalagi Babam yang memiliki kebutuhan khusus tidak mendapatkan pendidikan yang tepat dan bisa mewadahinya.

Untuk itu kami sangat-sangat memperhatikan kebutuhan pendidikannya walaupun memang memangkas pemasukan yang begitu banyak. Apalagi tahun 2020 Insya Allah kami akan menambah anggota keluarga yang harus juga diperhatikan.

Perlahan kami mulai menerapkan arus keuangan yang lebih stabil dan bisa menyisihkan tiap bulannya, tetapi kini kami menyadari akan pentingnya asuransi, sebisa mungkin sih memiliki auransi diusia muda karena akan lebih murah preminya dan banyak keuntungan lainnya dibanding memilmiliki nanti-nanti dan sudah terlalu terlambat.

Pentingnya Memiliki Asuransi untuk Keluarga Milenial

Untuk keluarga kecil seperti mamih dan papi yang masih termasuk milenial karena usia papih menjelang 30 dan mamih awal 30an hahaha, masih bersyukur sudah sadar akan pentingnya mengelola keuangan. Tujuannya agar tidak menyusahkan keluarga, terlebih kalau menyusahkan anak yang masih kecil.

Kami berharap bisa bertanggung jawab penuh atas anak-anak kami

Jadi dengan keputusan ini kami memiliki komitmen untuk hidp lebih sederhana, untuk bagian playing atau senang-snang tidak usah terlalu hal yang mewah atau ikut-ikutanlah. Asal anak-anak bisa senang diajak jalan ketempat yang masih terjangkau, kalaupun piknik bisa memikirkan hal yang lebih membahagiakan untuk bermain dan berkumpul bersama.

Benar adanya ketika manusia banyak dihantui dengan resiko kecelakan, kalau kita sudah hati-hati dalam berkendara ya berjuta orang dijalan raya setiap harinya ada yang mengalami resiko bersinggungan dengan kendaraan lain.

Gaya hidup yang tanpa disadari buruk juga menimbun penyakit yang terkadang gejalanya tidak terdeteksi, dan penyakit krisitis sulit dihindari. Masyarakat yang produktif lebih terbuka dengan produk asuransi kini, karena banyak faktor salah satunya pengalaman dari orang tua terdahulu yang mengalami kebangkrutan ketika mendapati resiko buruk dan harus menguras isi tabungannya.

Hal yang bisa dipertimbangkan ketika memiliki asuransi dan betapa pentingnya proteksi yang tentu saja bisa menolong kondisi keluarga. Persentase kesadaran akan memiliki asuransi di Indonesia angkanya masih terbilang kecil. Laporan Indonesia Millenial Report di tahun 2019 mengungkapkan sebanyak 80,2% milenial masih menggunakan tabungan konvensional, sementara itu 6% menggunakan kartu kredit dan hanya 2,9% yang memiliki asuransi jiwa.

Pada laporan yang sama juga disebutkan jika sebagian besar atau sebanyak 51,1% milenial menghabiskan pendapatannya untuk kebutuhan bulanan dan hanya 10,7% milenial yang mengalokasikan dana untuk tabungan.
Masyarakat bisa mempertimbangkan mulai dari biaya premi, kemudahan klaim, tambahan bisa berinvestasi, keterbukaan penjelasan secara detail yang disesuaikan dengan kebutuhan harus diprinci saat konsultasi bersama agen asuransi yang tersrtifikasi.

Alasan pnting juga mmiliki asuransi, ketika usia sebenarnya masih menjadi tulang punggung keluarga tetapi tidak mampu lagi bekerja karena peristiwa buruk yang dialami, akhirnya individu yang tertanggung juga kebingungan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Sebenarnya produk asuransi juga sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tetapi banyak yang menghindari dalam membeli asuransi dan menggunakannya.

Beberapa alasan antara lain belum butuh, juga tidak mau ribet dalam kepengurusan polis yang pada akhirnya uang bulanan yang didapat atau pemasukan tidak ada prioritasnya untuk digunakan sebagai pembayaran premi asuransi. Kini asuransi sudah lebih terjangkau dan menggunakan sistem berbasis teknologi digital, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengaksesnya dimanapun dan kapanpyn, yang penting ada kuota internet, dan pulsa yah hihihi.

Sebelum membeli produk asuransi bisa dicek dulu apa manfaat yang didapat, bagaimana pengecualian yang ditawarkan juga kredibilitas dari produk asuransi tersebut yang harus dipantau oleh pemerintah melalui OJK.

Sekarang sudah jelas kan. Setiap orang memiliki prioritas produk asuransi yang berbeda-beda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing saja. Kita tentukan sendiri mana yang lebih pas untuk jadi prioritas. Diskusikan lagi bersama keluarga dalam pembelian produk asuransi yang akan menjadi prioritas dalam cash flow berikutnya.

Ketika mamih beberapa kali mengikuti seminar mengenai keuangan memang asuransi menjadi prioritas penting seperti tabungan, jadi ketikan ada pos keuangan yang bisa diganti mungkin pos asuransi lebih menjadi kepentingan utama.

Pilihan Produk Asuransi Mission dari Manulife

Salah satu mungkin yang teman-teman bisa diskusikan brsama pasangan atau ktika single bisa lebih banyak tanya mengenai produk asuransi Mission dari Manulife yang sudah memiliki berbagai pilihan komplit. Tetapi memang semuanya bisa dilihat lagi sebenarnya kebutuhannya bagaimana, seperti apa?

Setiap kebutuhan keluarga pasti berbeda-beda, prioritaskan hal yang memang menjadi value dan sangat penting

Manulife Indonesia berinisiatif meluncurkan MISSION. “Para milenial ini akan mengalami berbagai fase kehidupan yakni sebagai single, mencapai karier, menikah, berkeluarga, sehingga membutuhkan dana ekstra untuk diri dan anak-anak mereka hingga nantinya memasuki masa pensiun.

Jika masyarakat tidak memiliki instrumen proteksi maupun investasi yang tidak mudah tergerus inflasi, mereka akan kesulitan memiliki dana yang mencukupi di masa depan ataupun sebagai sebuah peninggalan berharha untuk anak-anak nantinya.

Ketika mamih menelusuri lebih jauh soal gambaran dari produk asuransi Mission dari Manulife ini, ternyata dijelaskan beberapa manfaat oleh agen yang memang mengerti akan kebutuhan para calon konsumen. MISSION dilengkapi dengan asuransi tambahan berupa solusi 3 in 1 yakni perlindungan jiwa, investasi dan solusi perlindungan kesehatan, yang terdiri dari beragam keunggulan, yaitu:
Perlindungan tambahan untuk kesehatan (MiSHC) yang memberikan:
a. Penggantian biaya medical sesuai tagihan
b. Pilihan manfaat yang lengkap untuk setiap kalangan masyarakat
c. Manfaat Tahunan Tambahan untuk 4 Penyakit Khusus: Kanker, Serangan Jantung, Gagal Ginjal, dan Transplantasi Organ
Terdapat manfaat tambahan lain berupa perlindungan terhadap Manfaat penyakit kritis (MiSCC) dan Manfaat Pembebasan Premi Dasar (MiSWP)

Ada yang mamih suka dari penawaran produk asuransi Mission dari Manulife yaitu sistem pembayarannya bisa pertahun jadi gak terlalu riweh lagi memikirkan setiap bulannya, jadi bisa mengalokasikan uangnya tergantung dari pendapatan mamih yang memang sebagai freelancer.

MISSION yang menyasar berbagai kalangan terutama milenial ini, dilengkapi dengan pilihan premi sesuai kebutuhan mulai dari Rp4.000.000/USD400 per tahun. Produk ini juga dilengkapi dengan manfaat loyalitas yang akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan polis, yaitu sebesar 50% di Akhir Tahun Polis ke-10 dan 700% di Akhir Tahun Polis ke-25.

Mamih jadi ingat karena pelunasan cicilan kendaraan sudah selesai biasanya mamih tetap mengasuransikannya setiap tahun. Kalau kendaraan saja diasuransikan, masa keluarga engga sih, duh mamih jadi baru ingat deh dan jumlah premi kendaraan dengan produk asuransi Mission dari Manulife juga hampir sama besarannya.

MISSION berarti, MiSmart Insurance Solution yang dilengkapi dengan investasi jangka panjang guna memenuhi tujuan finansial sehingga dapat melengkapi kenyamanan hidup di berbagai tahapan kehidupan. Teman-teman kalau masih mempertimbangkan juga wajar sih, mamih juga dulu begitu koq saat maju mundur punya asuransi apa tidak.

Tapi mengingat ternyata kondisi keuangan dan kebutuhan setiap keluarga berbeda bisa benar-benar diperketat lagi mamih banyak gak jajan hal yang gak perlu banget, apalagi belanja baju yang sebenarnya sudah jarang lebih memilih hidup sederhana dan nyaman asal bahagia bersama keluarga.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Manulife Indonesia, termasuk tautan untuk mengikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, atau kunjungi www.manulife.co.id.

Ketika semua terasa kurang, memandang wajah keluarga bisa menenangkan dan menyemangati untuk berbuat lebih

Kalau mau curhat-curhat soal keuangan, keluh kesah, atau masih bingung boleh saja koq di kolom komentar.

Salam sehat semuanya

Spread the love

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *