Atur Duitmu, Memperbaiki Kesalahan Dalam Mengelola Uang Bulanan
Jujur sampai detik ini mamih masih agak syok dalam menerimma kenyataan kalau biaya sekolah itu gak sedikit. Pendidikan memang menjadi salah satu prioritas mamih apalagi semua urusan anak yang menjadi hal utama mamih semenjak menikah dan melahirkan. Sampai mamih menyadaari banyak kesalahan yang kerap mamih lakukan dalam mengelola keuangan.
Masalah yang mamih temui mengenai keuangan membuat mamih sadar bahwa harus ada perencanaan dan menyesuaikan semua penghasilan dengan pengeluaran yang memiliki pos-pos sendiri.
Baca Juga : Manfaat Meditasi Untuk Mengelola Keuangan
Agar bisa komitmen untuk atur duitmu secara cermat setidaknya diberikan sebuah syok terapi hehehehe kebutuhan-kebutuhan yang akan datang dimasa depan dan cukup membuat mamih sadar untuk memperbaiki lagi dalam atur duitmu dan mengelola keuangan bulanan dengan cermat.
Kesalahan Tak Disadari Dalam Mengelola Keuangan
Sebenernya ini mamih banget nih, banyak sekali merasakan bocor halus, yang dilihat koq uang bulanan Cuma numpang lewat aja dan hidup perasaan Cuma segini-gini aja, inget loh yah perasaan ajah, tapi kenyataannya ternyata berbeda.
- Mengalami Bocor Halus
Ini biasanya terjadi sewaktu suka mampir ke mini market, anter anak les di mall ekh liat harga diskon, nganter Mbah atau Ibu perpanjang Paspor ekh ngeliat pernak-pernik lucu di mall, liat barang online gak sengaja masuk kekeranjang hahaha.
Biasanya kalau ke mini market membeli barang-barang yang habis semisal sabun mandi, sampo ekh tapi merembet ke jajan minuman rinngan, ciki, donat diskon dan yang lain. Awalnya beli sabun Rp.10.000 jadi bengkak di Rp. 50.000, ga berasa sih emang kalau sekali tapi kayanya ini rutin mamih lakukan.
Lain halnya kemarin sewaktu mengantar Babam ikut keas liburan, mamih mengantar ke mall, awalnya Babam gak minta macem-macem tai mamih malah bosan mau ngemil, yowes beli si buble-buble dan snack sekalian awalnya antar anak hanya perlu ongkos Rp. 15.000 jadi bengkak dan bocor sangat di Rp. 60.000, begitu terus sampai rambut memutih ya akan mengacaukan pengeuaran dan kehidpan di masa depan, gak ada ampun ya harus di stop!
- Saat Gajian Lupa Menabung
Kebiasaan buruk lagi nih mamih selalu menyisakan uang untuk menabung diakhir bulan, seharusnya agar komitmen dan mengikis keegoisan boros sebisa mungkin untuk menabung diawal bulan.
Kalau bisa menabung ini pengeluaran rutin seperti bayar kewajiban seperti listrik, air dan cicilan. Kalaupun mendapatkan rejeki lebih, jangan langsung dihabiskan memang sih maunya itu belanja-belanja upgrade merk baju dari R ke Z misalnya, dan berbagai gaya hidup yang sebenarnya gak daurat sekali bolehlah untuk menahan godaan.
- Meminjamkan Uang
Entah mengapa hal ini memang mamih suka alami, meminjamkan uang ke teman, memang sih merupakan hal baik untuk membantu sesama teman, tapi sebaiknya mamih mulai mencermati apakah ini sangat emergency. Bagaimana pengeluaran mamih setiap blannya apakah cukup tanpa mengganggu arus keuangan, sebaiknya diskusikan juga bersama pasangan.
- Membandingkan Diri
Mamih juga sih kadang merasa gengsi, butuh pengakuan yang kadang kebutuhan tersbut melebihi budget yang dimiliki, apalagi didukung dengan pasangan yang punya asumsi, “yaudahlah nikmatin aja hidup besok ya liat nanti”. Pengen ketawa sih rasanya hahaha, sekarang perlahan udah mulai merasa anak memiliki banyak kebutuha dan gak bisalah selalu menghamburkan uang tanpa rencana.
Melihat timeline instagram kalau belum siap mental tuh sukanya jadi minder walaupun gak terucap, makin paran kalau membandingkan diri sendiri dengan orang lain dipendem sendiri.
Kesehatan mental itu ternyata penting banget loh, gak semua orang kan memiliki hati yang kokoh, sekuat bajapun kadang bisa lumer kalau tersentuh hatinya.
Koq orang lain bisa yah kondangan ke Paris, besoknya ada di Swiss, misalanya aja gitu tapi ukuran kebahagiaan memang gak cukup dalam sebuah cover konten di medsos saja. Setiap orang memiliki kebahagiaan dan masalah yang berbeda.
- Tidak Memiliki Dana Darurat
Masih awan sekali mamih nih kalau memikirkan dana darurt dan sungguh kaget juga setelah mengetahui betapa pentingnya memiliki dana darurat.
Dana darurat bisa jadi tabungan yang sudah dikumpulkan sebesar 6-12 bulan gaji. Kalau ak punya yah sudah pasti masih kacau balau keuangannya, seperti mamih juga nih yang baru ngeh beberapa bulan terakhir dan senang sekali udah mulai sadar walau terlambat sedikit.
Mengecek kesalah yang kerap dilakukan menjadi sebuah pengamatan apakah pengelolaan keuangan sehat atau tidak, kalau kesalahannya seperti beberapa hal diatas sudah dipastikan tidak sehat.
Mengikuti Literasi Keuangan Atur Duitmu Dalam Arisan Digital
Kurang dari 50% wanita yang memiliki penghasilan maupun sebagai Ibu Rumah Tangga masih belum paham mengenai pengelolaan keuangan. Banyak yang menyangka bahwa mengatur keuangan hanya diperuntukan bagi mereka kalangan menengah keatas dan yang memiliki pemasukan puluhan juta.
Kalau ada istilah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin melarat ya mungkin ada benarnya karena belum mengenal dan tersentuh dengan pengelolaan keuangan serta literasi keuangan. Menabung juga tidak mengenal besar kecilnya angka, semua disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang yang uas sekali perbedaannya.
Beruntung dalam era digital pengetahuan dan belajar mengenai literasi keuang semakin makin mudah, bisa dijangkau dengan mengandalkan smartphone. Jadi mamih agak kuarang setuju kalau gadget selalu disalahkan atas perbuatan buruk seseorang padahal gadget bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal semua bergantung pada pemakai dan mental si empunya.
Sabtu, 29 Juni 2019 Bank OCBC NISP kembali menggandeng komunitas perempuan untuk menyelenggarakan diskusi dan edukasi literasi pengelolaan keuangan. Kali ini, bekerja sama dengan komunitas Girls in Tech Indonesia, Bank OCBC NISP menyelenggarakan diskusi bertajuk “Where Did My Money Go?”
Lebih syok lagi ternyata di masa tua saat inflasi dan usia tidak produktif lagi kita masih membutuhkan biaya hidup dan itu gak sedikit. Gak mungkin mau mengulangi kesalahan di masa tua semua habis karena tidak ada perencanaan yang matang di masa muda.
Baca Juga : Pengalaman Menggunakan One Mobile OCBC NISP
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Melalui survei tersebut juga terungkap bahwa tingkat literasi keuangan perempuan 25,5% lebih rendah dibandingkan pria yang berada di angka 33,2%.
Beruntung mamih berada dalam peserta megikuti literasi keuangan, dari angka dan fakta tersebut yang mendorong Bank OCBC NISP kembali melakukan serangkaian kegiatan literasi keuangan bersama komunitas perempuan Indonesia. Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan komunitas Investashe, kali ini Bank OCBC NISP memperluas cakupan kegiatan literasi keuangan dengan menggandeng komunitas Girls in Tech Indonesia.
Juky Mariska, Wealth Advisory Head Bank OCBC NISP mengatakan, “Inovasi teknologi perlu kita manfaatkan untuk memudahkan aktifitas perbankan. Melalui aplikasi ONe Mobile, nasabah tidak hanya difasilitasi dengan kemudahan transaksi perbankan, tetapi juga dalam hal pengelolaan kekayaan. Pengguna ONe Mobile dapat membeli produk-produk investasi mulai dari deposito, reksadana, obligasi. Nasabah juga dapat memantau perkembangan investasinya dengan mudah melalui fitur “Investment Portfolio” yang terdapat pada aplikasi ONe Mobile.
Ada 3 hal penting yang bisa dingat :
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari yang terkecil
3. Mulai dari sekarang
Ada 3 hal pondasi mengelola keuangan
1. Perencanaan
2. Eksekusi
3. Evaluasi
Stephanie Kristanto, Bank OCBC NISP Wealth Research and Strategies, mengajak peserta untuk menyadari kebutuhan di masa datang dan bisa dimulai merencanakannya saat ini. Mulai investasi kini bisa dilakukan dari angka ratusan ribu rupiah yang memudahkan masyarakat untuk menyederhanakan gaya hidup dan memiliki prioritas dalam mengelola keuangan.
Kenapa harus investasi ???
1. Biaya hidup semakin tinggi karena inflasi
2. Untuk jaminan hidup di masa depan
3. Menjadi sumber passive income
Investasi keuangan : 1. Deposito 2. Obligasi 3. Mata uang asing 4. Saham 5. Reksa dana
Investasi Aset : 1. Rumah 2. Emas 3. Properti 4. Perhiasan 5. Barang antik 6. Usaha
Bagaimana mau investasi tapi dana minim ?
1. Reksa Dana
2. Tabungan Berjangka
3. Logam emas
4. Saham
Pilihan diatas bisa dilakukan dengan dana mulai ratusan ribu rupiah. Tetapi ingat pilih partner investasi yg tepat agar meminimalisir resiko dalam investasi keuangan
Sebelum investasi kenali diri profil resiko dan horison investasi. Ingat juga perlu waspada investasi bodong, cirinya ;
1. Menjanjikan return yg tinggi
2. Tidak transparan
3. Tidak ada pengawasan dari pasar modal.
Dilandasi semangat ‘Mutual Growth Driven by Knowledge’, Bank OCBC NISP menyadari bahwa perkembangan teknologi dan era digitalisasi tidak mengurangi kebutuhan nasabah untuk berdiskusi dengan tim perbankan guna mendapatkan solusi yang komprehensif di antaranya untuk mengetahui profil risiko dan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Kolaborasi Bank OCBC NISP dengan komunitas Girls in Tech Indonesia ini sesuai dengan semangat ‘Tidak Ada Yang Tidak Bisa’ #TAYTB yang diusung Bank OCBC NISP. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu perempuan Indonesia dalam meraih aspirasi mereka dengan tidak hanya piawai mengelola keuangan, tetapi juga mampu mengambil langkah yang tepat dalam berinvestasi.
Harapan mamih semoga makin bisa berkomitmen dan bisa memberikan pengaruh baik dalam literasi keuangan terhadap pasangan terutama orang-orang terdekat.
Aku tuh sering bocor alus dan saking alusnya kadang ngak ketahuan. Hihihi. Asik deh datang ke arisan digital ini jadi semangat buat nabung lagi 🙂
OMG Aku sering nih bocor halus. Dan kalo diitung-itung sebulan bisa jadi banyak juga yaa.. Huhuw.. Mesti bener-bener direm jajan-jajan.. 😀 Nah, sama ngumpulin untuk dana darurat suka susah, iya susah gitu liat yang nganggur.. haha.. Ampun ya mesti komitmen banget..
CommentAku malah suka gini kak. Karena bukan yang berlebihan juga secara materi. Jadi daripada pinjam mending kasih aja semampu aku hahaha mengjindari pinjam meminjam saya.
baca langsung intropeksi apa saja kesalahan yang saya lakukan. paling sering yang bocor ringan dan masih belum punya dana darurat pasti habis buat jajan
Nah betul banget nih kudu atur duit. Sejak awal nikah, suamiku udah perhitungan banget jadi jarang jajan wkwk.. alhamdulillah jadi punya tabungan meskipun dalam bentuk properti.
Ya ampuun kalau bahas keuangan gini, berasa gagaaaal terus, hiks. Uang bulanan sering berhembus bagai angin lalu hiks. Tabungan darurat seting lenyap tanpa jejak
Kalau meminjamkan uang seringnya gak balik dan bikin makan ati haha…
Wah iya nih bocor alus emang suka ngeselin yaaaa. Kalau aku tu suka ngemil apalagi dengan layanan pesen antar jdnya suka bocor2 di situ huhuhu. Kudu evaluasi banyak hal nih ttg finansial jg…
Duhhhh ini bikin aku jleb banget. Sebagai orang yang boros dan susah menabung, kayaknya aku butuh dipaksa untuk menabung deh …
Wah bocor halus nih yang masih seringbterjadi ke ade. Hobi jajan.. xixixi. Mulai besok diperbaiki deh
Kalau baca bahasanmu ini aku jadi merenung ternyata literasi keuanganku buruk, banyak hal yang salah dan hampir semua kulakukan. Jajan bocor, minjemin uang, gak punya dana darurat yg spesifik. Baiklah, mulai sekarang, berubah!