Berlatar belakang di panggung pertunjukkan mamih memang udah antusias banget yang namanya konser, drama, atau pertunjukan seni. Kalau kangen sama panggung sih yah pasti, tapi sekarang lagi seru menjadi penonton dan menikmati berbagai pertunjukan di Indonesia.

Beberapa pertunjukan seperti Sangkurian, Lutung Kasarung, Sang Pek Eng tay kmi menonton bersama Babam. Selain itu acara musikal anak-anak seperti Disney On Ice, Madagaskar, Sesame Street, Disney On Ice, Hi-5, Sounds of Music dan beberapa pertunjukan seru lainnya juga kami saksikan bersama keluarga dan semua memiliki pengalaman yang menyenangkan.

Menonton Dongeng Pohon Impian

Memasuki liburan sekolah tahun baru, kami sudah mulai mencari-cari acara yang bisa diikuti bersama anak, dan masih dalam suasana edukasi bersama. Untuk Babam yang berusia 5 tahun sebenarnya mamih mengharapkan agar ia bisa lebih baik dalam berkomunikasi dan kooperatif di tempat umum, karena sebentar lagi akan masuk Sekolah Dasar dan untuk pemetaan lanjutan mamih ingin libur kali ini jadi penuh dengan keagiatan yang memberikan stimulasi komunikasi dan juga sosialnya.

Untuk Babam yang mengalami GBE dan Superaktif memang mamih agak keslitan untuk membutanya duduk diam walaupun hanya 2 menit, itu terasa seperti uji nyali dan mamih bisa membayangkan kalau dilokasi akan ada teriakan dan tangisan Babamkarena menginginkan sesuatu. Walaupunmamih tahu bahawa memerlukan energi lebih untuk mengajak Babam yah berharap bisa mengikuti intruksi dengan baik.

Semenjak tahu ada Dongeng Pohon Impian bulan, november lalu mamih udah ngincer nih ingin menyaksikannya sama Babam, dan Alhmdulillah sudah dapat tiketnya dan kemarin bisa menyaksikan bersama Babam. Ada cerita seru tentu saja, selain kisah dari Dongen Pohon Impian juga ringan dengan dekorasi yang cukup menggugah daya visual penonton.

Sebelum memasuki wacana dalam keseruan menonton Dongeng Pohon Impian, mamih mau cerita mengenai latar belakang pertunjukan Dongeng Pohon Impian, yang memang menjadi sebuah hadiah di hari Ibu oleh Nivea yang selalu mendukung kedekatan ikatan ibu dan anak.

Drama Musikal Dongeng Pohon Impian

Untuk mendukung keceriaan dan kebahagiaan keluarga Indonesia, drama musikal Dongeng Pohon Impian adalah bagian dari kampanye NIVEA #SentuhanIbu yang menggambarkan apresiasi Nivea terhadap para ibu dengan menghadirkan momen bonding istimewa bagi ibu dan si kecil, sekaligus merayakan Hari Ibu melalui Pesta Kostum Karakter Dongeng Pohon Impian dan berbagai permainan di area sekitar teater.

Melalui kampanye #sentuhanibu drama musikal Dongeng Pohon Impian digelar pada tanggal 22 Desember, 2018 di Ciputra Artpreneur Theater. Makin excited lagi saat mamih tahu lokasinya, karena sudh beberapa kali menyaksikan pertunjukan disini, mamih beserta keluarga sangat puas dengan berbagai teknologi dan kenyamanannya.

Dongeng Pohon Impian menceritakan kisah Angan yang merasa selalu kesepian, lalu ada temannya Angin yang meruupakan ulat dan hendak bermetamorfodid menjadi kupu-kupu untuk menemani Angan dan membuatnya percaya diri. Imaji yang merupaka ibu dari Angan memiliki kegiatan yang amat sibuk dengan berjualan jamu dan tentu saja memiliki Pohon Impian yang harus diajaga karena telah dijaga sela bertahun-tahun.

Tetapi tidk hanya masalah jarak Imaji dan Angan yang seakan acuh, tetapi ada Tuan Ponggah yang makin memperumit masalah dan berniat menghancurkan Pohon Impian. Berbagai cara dilakukan Tuan Pongah, sehingga Imaji semakin kesulitan menghalagi niat buruk dari Tuan Pongah. Pesan kegigihan, berani mengasah keberanian, dan menggali kemampuan diceritakan secara ringan melalui cerita Dongeng Pohon Impian.

Buku Dongeng Pohon Impian

Kabar baik untuk annak-anak dan keluarga Indonesia, bahwa yang tidak bisa menyaksikan secara langsung bisa tetap merasakan perjuangan Imaji, Angan, dan Angin melalui Buku yang dicetak dan bisa dibeli di toko buku Gramedia terdekat, pada awal tahun 2019. Dalam rangka hari Ibu Nivea tak hanya berhasil menghadirkan pertunjukan yang menyentuh, tetapi meluncurkan buku cerita Nivea #SentuhanIbu : Dongeng Pohon Impian, yang tentu saja diadaptasi dari versi drama musikal.

Nivea berharap para orang tua dapat membacakan dongen untuk si Kecil dan dapat terus menginspirasi para Ibu dalam memaksimalkan berbagai manfaat mendongeng dan memperkuat ikatan dengan si Kecil.

Teknis Pengelolaan Tiket, Pintu Masuk, dan Snack

Mamih sudah paham ketika nonton memang tidak diperkenankan membawa botol minuman, atau makanan untuk kenyaman dan menjaga kebersihan di dalam gedung pertunjukkan. Di lokasi disediakan snack yang bisa dibeli dan mamih cukup senang dengan pilihan paketnya. Ada Paket A Rp. 50.00 dan Paket B Rp. 80.000 berisi makanan dan minuman yang bisa dipilih, cotton candy, popcorn, permen, susu, minuman ringan, juga jamu.

Walaupun antriannya cukup panjang ketika di booth snack, pelayanannya cukup cepat, dan lapisan untuk pemerikasaan tiket atau tas juga nyaman dan tidak menyulitkan saat bersama anak-anak. Untuk makanan dan minuman bisa dititip diruang penitipan dan diambil sewaktu istirahat pertunjukan ataupun selesai prtunjukkan.

Tiket yang dijual sudah habis terjual, dan memang dipesan melalui online. Panitia sayang sekali memang tidak menyediakan pembelian On The Spot atau dilokasi karena semuanya sudah habis terjual sebelum hari H. Penukaran tiket online ke fisik dilakukan sehari sebelum hari H, dan sudah ditentukan berdasarkan nomor kursi saat dutukarkan.

Untuk anak-anak disediakan juga bantal dudukan tambahan saat menonton pertunjukan jadi bisa nyaman dalam menyaksikan pertunjukkan.

Untuk pencaharian pintu, nomor kursi sangat mudah karena sudah ada panitian dan petigas yang membantu, dengan nomor kursi yang tertera pada tiket yang menjadi gelang tanda masuk.

Suasana Pertunjukkan Dongeng Pohon Impian

Saat lift terbuka, wah Babam sudah sangat excited sekali memang sengaja mamih sudah menceritakan bahwa kiita akan bermain juga menyaksikan pertunjukan bersama. Sesampainya di lokasi sudah disambut dengan berbagai hiasan sudah seperti masuk ke alam dongeng. Kalau ingat film Snow White mungkin bentuk suasana alamnya seperti itu, berbagai macam hiasan ranting dan juga pohon besar yang indah.

Anak-anak juga dibawa untuk menggambarkan imajinasinya melalui teknologi layar digital yang bisa disentuh dapatmengeluarkan gambar daun-daun berajtuhan, dan apabila disentuh daunnya juga menimbulkan bunyi misterius yang sungguh seru, Babam gima pasti excited banget dan terpana melihat sekeliling.

Masih kurang lagi dengan suasana seru, ada booth foto yang dihiasasi dengan jamur, gun smoke yang menajdikan arena jalan untuk memasuki gedung pertunjukkan makin menjelma bak negeri dongeng.

Pertunjukkan memang mulai pukul 14.00 dan 19.00 WIB, tetapi para penonton sengaja hadir lebih awal untuk menikmati bagian dari area permainan dan petualangan yang asik dan gak bisa dilewati.

Saat Pertunjukkan Dongeng Pohon Impian

Semua penonton yang hadir mendapatkan buku cerita Dongeng Pohon Impian, dan orang tua bisa menceritakan kembali dirumah bersama anak-anaknya. Mulai deh nih layar akan dibuka dan Babam mohon maaf tidak bisa duduk diam, jadi ia memang antusias sekali untuk bergerak kesana kemari tetapi masih dalam area kursi penontonnya.

Kerja keras nih untuk pra stage kru, sama tim desain tata panggungnya, jadi inget waktu itu pernah kebagian jadi penggerek layar, kalau sekarang sudah canggih dan otomatis yah. Setiap adegan di isi dengan visual yang warnanya nyata dan indah. Daya imajinasi Babam makin melayang sambil goyang kanan, kiri, suaranya selalu lantang mengikuti alur suasana cerita. Memang Babam ga bengong sama sekali selalu ada aja gerak yang ia buat.

Setiap adegan mamih masih terpesona dengan berbagai keragaman teknik koreografi, penggunaan properti yang berbeda. Dari mulai hanya set panggung pohon, batu, dan warung jamu, berganti set rumah, berganti set hutan bersemak belukar, berubah menjadi siluet raksasa, ganti lagi dengan tampilan pohon yang sseakan-akan tumbuh. Cukup variatif teknik yang digunakan dalam tiap adegan yang ditampilkan, dan sangat cemerlang ide yang dibuat dalam menunjuan pesan kedekatan Ibu dan anak berhasil.

Hanya dalam beberapa teknik perpindahan mamih masih pernah melihat yang lebih cepat dalam berganti properti walaupun dalam pertunjukan ini memang sangat rapi dibuatnya, dan tidak mengurangi nilai cerita juga keindahan pertunjukkan secara keseluruhan.

Mamih masih sangat berharap pertunjukan dari Indonesia bisa lebih cepat dan profesional serta menunggu pertunjukkan indah lainnya dengan mengangkat cerita budaya nusantara yang begitu kaya.

Untuk keseluruhan pemain mamih sangat puas, mendangar merdu suara dan juga gestur yang memiliki power tapi tidak berlebihan. Kalau mungkin Babam berminat untuk menggeluti dunia kesenian sih mamih sangat mendukung, tetapi belum terlihat nih minat Babam seperti apa. Menarik ketika pertunjukan berakhir Babam bersikukuh ingin melihat belakang panggung, oh itu membuat ia berteriak, teriak penasaran seperti apa belakang panggung yang bisa menampilkan visual dan tata panggung yang beragam.

Mungkin mamih masih merindukan pertunjukan untuk anak dan keluarga berikutnya, tapi penasaran juga nih, apa pernah ada yang menyaksikan drama musikal juga ?? bisa share dong pengalamannya.

Semoga nanti kita juga bersama-sama nonton seni pertunjukan yang menarik dan seni pertunjukan Nusantara bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri.