Cicilan Produktif Home Credit untuk Menambah Pendapatan, Bagaimana Caranya?

Kemudahan mengajukan kredit secara online, dan penggunaan uang digital membuat masyarakat tergiur dan sedihnya malah terjebak dengan pinjaman online yang illegal. Hal seperti ini tentu ironi mengingat awal tahun 2020 hingga 2022 penggunaan akses keuangan secara digital jauh meningkat (inklusi), tetapi kurangnya pemahaman masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan (literasi). 

Mamih memang sangat insekyur ketika sering mengikuti edukasi literasi keuangan, karena memang uangnya itu sulit untuk dikelola atau kurang. Pemasukan dan pengeluaran yang nyaris bolong tiap bulannya, mungkin membuat mamih sadar bahwa pengelolaan keuangan mamih berantakan. 

Setelah mamih evaluasi dan check memang biaya rutin dan prioritas mamih cukup besar dalam hal pendidikan, listrik, air, internet yang memang gak bisa dikurangi lagi. Mamih sempat curhat sama salah satu konsultan keuangan yang membagikan masalahnya dulu saat masih gak menjadi CEO perusahaan ternama. Lantas ia mengatakan “cari celah rejeki lain, coba olshop, atau tingkatin keterampilan baru, harus ada pemasukan tambahan mir gak bisa stuck aja”. 

Cicilan Produktif Home Credit untuk Menambah Pendapatan, Bagaimana Caranya? 

Untuk menambah penghasilan memang butuh modal, ilmu sama kerja keras yang konsisten, tapi kalau gak dimulai dan ragu ya gak akan bisa jadi jadi bisa. Membuka peluang dengan mengajukan cicilan untuk mendukung pekerjaan atau bisa disebut kredit produktif dapat digunakan secara bijak. 

Saat kembali hadir dalam edukasi literasi keuangan dijelaskan, jenis pinjaman menurut CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni di acara #BisaJadiJADIBISA, dari Home Credit yang mendorong inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia, ada dua jenis: pinjaman konsumtif dan pinjaman produktif. 

Contohnya seperti apa, misalnya kamu mau mencicil membeli ipad supaya gaya kalau ditenteng atau pamer tapi sebenarnya fungsinya gak terlalu kamu butuhkan ya bisa dibilang kredit konsumtif. Tetapi berbeda ketika kamu membeli ipad untuk mendukung pekerjaan kamu, semakin memudahkan dalam menggambar ilustrasi, membuat draft perencanaan branding dan lainnya untuk menambah penghasilan bisa dibilang itu Kredit Produktif. 

Peluang dalam dunia digital juga semakin luas bagi siapa saja, bisa menjadi reviewer, berjualan melalui live di media social, content creator, atau juga influencer yang memang bisa menghasilkan dan menambah cuan. Menurut Melvin, siapa pun bisa menjadi cerdas dalam merencanakan keuangan asalkan rajin mencari sumber wawasan baru, di mana saat ini ada banyak platform yang bisa memberikan panduan dalam mempraktikkan teknik-teknik money management.  

Memang gak ada salahnya melakukan pinjaman secara bijak yang bisa menjadi peluang untuk menambah penghasilan, tetapi juga perlu diingat untuk memahami pengelolaan keuangan agar cicilan tidak berlebihan dalam arus pemasukan dan pengeluaran. Tips dari Melvin juga, kita bayar cicilannya itu bisa ditutup dari penghasilan memakai barang tersebut. 

Dengan Home Credit, perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui produk dan layanan keuangan yang mudah diakses dan transparan disertai berbagai program edukasi keuangan. Berbagai upaya dilakukan oleh Home Credit untuk mendorong tingkat pemahaman masyarakat akan produk keuangan. 

Rangkaian Kegiatan Home Credit #BisaJadiJADIBISA denagn Produk dan Layanan Keuangan Transparan serta Berbagai Program Edukasi Keuangan. 

Masih bingung darimana kita memulai belajar literasi keuangan? Tentu pada dasarnya jangan sampai besar pasak daripada tiang, dan bertanggung jawab ata setiap rupiah yang dikeluarkan, memang gak mudah yah, tapi banyak jalan untuk mengubah pola pikir soal uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan gaya hidup kalau memang uangnya gak ada. 

Tanggal 30 Oktober merupakan tanggal dimana rupiah diperkenalkan, jadi Inklusi Keuangan (BIK) yang diperingati setiap Oktober, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginformasikan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang kini telah mencapai 49,68 persen serta inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 85,1 persen pada 2022. 

Kalau lihat angkanya memang sama-sama meningkat yah, tetapi  selisih antara literasi dan inklusi tersebut masih relatif tinggi yaitu sekitar 35,42 persen. Melihat kondisi tersebut, Home Credit, perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui produk dan layanan keuangan yang mudah diakses dan transparan disertai berbagai program edukasi keuangan.  

Berbagai upaya dilakukan oleh Home Credit untuk mendorong tingkat pemahaman masyarakat akan produk keuangan. Chief Marketing and Digital Officer Sheldon Chuan mengatakan “Bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan, kami turut mempersembahkan program – program yang mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mengenal berbagai produk dan layanan keuangan dari Home Credit disertai informasi keuangan secara menyeluruh.”  

Melalui campaign #BisaJadiJADIBISA, Home Credit senantiasa membantu pelanggan dalam mewujudkan berbagai rencana dalam hidup sekaligus memberdayakan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan, program yang dimaksud adalah rangkaian pameran belanja multiproduk dan edukasi keuangan bernama PESTA diiringi konten-konten digital untuk tingkatkan literasi keuangan masyarakat luas.

Gelaran PESTA diadakan diantara: 

  • Bandung (23-29 Oktober),  
  • Medan (31 Oktober – 6 November), dan  
  • Manado (22-28 November).  

Kegiatannya tidak hanya menggandeng berbagai mitra usahanya, Home Credit juga mengajak sejumlah komunitas lokal untuk berpartisipasi seperti : 

  • Komunitas pesepeda Bandung yang akan melakukan fun bike sambil mengumpulkan sampah plastik daur ulang.  
  • Pihak Otoritas Jasa Keuangan wilayah Medan juga bergabung memberikan edukasi keuangan di acara PESTA nanti. 

Ditilik secara lebih jauh, Home Credit memiliki misi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat tidak hanya para pelanggan, melalui pembiayaan yang bertanggung jawab. Di mana aspek sosial dan tata kelola perusahaan, bahkan lingkungan yang dikenal dengan konsep ESG telah melekat dalam bisnis operasional Home Credit. Inklusi dan literasi keuangan adalah bagian inti dari penerapan ESG oleh Home Credit Indonesia.  

Aspek sosial yang mencakup inklusi serta literasi keuangan tidak lepas dari adanya produk keuangan yang transparan, mudah diakses di mana saja dengan proses yang cepat, diiringi pemahaman pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatur keuangan secara terencana.  

Ajisatria Suleiman selaku Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengatakan, layanan keuangan perlu dirancang secara khusus oleh perusahaan keuangan agar pelanggan dapat meningkatkan literasi keuangan pribadinya di samping mendapatkan manfaat dari layanan yang digunakannya.  

Produk dan layanan keuangan yang tepat guna idealnya mampu memberikan wawasan lebih, keterampilan, dan keyakinan bagi pelanggan saat menggunakannya. Home Credit sendiri mengusung transparansi atas layanan dan produknya dengan mengoptimalkan teknologi digital.  Bisa klik link ini untuk unduh Aplikasi My Home Credit (Aplikasi My Home Credit

Aneka layanan keuangan Aplikasi My Home Credit seperti :  

  • Pembiayaan barang di toko,  
  • Pembiayaan modal usaha,  
  • Buy Now Pay Later (BNPL)  
  • Asuransi. 

  .    

Kelebihan Aplikasi My Home Credit : 

  • Setelah pelanggan memiliki kontrak aktif, terdapat skema cooling-off period, di mana pelanggan memiliki pilihan dalam kurun waktu 14 hari untuk membatalkan perjanjian pembiayaan yang telah ditandatangani apabila berubah pikiran.  
  • Home Credit juga mengedukasi pelanggan melalui sejumlah program promo dimana pelanggan bisa mendapatkan satu hingga dua kali bebas cicilan jika melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu.  
  • My Home Credit yang kini telah diunduh oleh lebih dari 12,56 juta pengguna terdaftar 
  • Masyarakat dapat menggunakan layanan yang cepat dimana hanya dibutuhkan 3 menit untuk mengetahui limit pembiayaan ketika mengajukan aplikasi pembiayaan barang di sekitar 22.000 toko milik mitra yang tersebar di hampir 200 kota di seluruh Indonesia 

Diharapkan dengan adanya kesempatan baik dari Home Credit, masyarakat dapat terdorong mengambil langkah bijak dalam melakukan kredit dan berani untuk meningkatkan penghasilan dengan hal baru yang dapat meningkatkan taraf kehidupan dan membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia. 

Spread the love

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *