Halal Lifestyle Masa Depan Ekonomi Syariah Indonesia
Meningkatnya konsumen yang lebih memperhatikan sistem ekonomi syariah dan produk halal, menjadi sebuah kebutuhan yang menjadi sebuah peluang dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Jumlah penduduk muslim di Indonesia terbanyak di dunia, dan daya beli masyarakat akan produk dengan label halal, serta sistem ekonomi syariah semakin di minati.
Untuk itu pemeritah Indonesia berupaya untuk mengembangkan ekonomi Indonesia dengan memberikan dukungan agar ekonomi syariah di Indonesia bisa semakin kuat dan menjadi pondasi ekonomi syariah di dunia. Setelah tema ekonomi syariah masuk dalam tema besar IMF-World Bank Annual Meeting 2018 lalu di Bali Indonesia, menjadi sebuah kesempatan besar untuk membuat perencanaan jangka panjang ekonomi syariah kedepannya.
5 Potensi Produk Halal Lifestlye
Masa depan ekonomi syariah dan kebutuhan gaya hidup halal tidak hanya meningkat di Indonesia saja yang memamng mayoritas penduduknya beragama Islam. Tetapi di seluruh dunia kebutuhan akan gaya hidup halal dan sistem ekonomi syariah memiliki masa depan cerah untuk meningkatkan perekonomian yang menyediakan pilihan produk halal dan sistem ekonomi syariah.
Sebuah fakta menyebutkan sebuah data The State of the Global Islamic Economy Report 2018/19, pada tahun 2017 besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal dunia mencapai USD 2.1 triliun dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD 3 triliun pada tahun 2023.
Angka yang meningkat tersebut bisa menjadi sebuah awal untuk menggerakkan lalju ekonomi syariah dan meningkatkan potensi produk halal. Karena masyarakat muslim lebih memperhatikan dalam mengkomsumsi produk dengan label halal agar lebih nyaman dan aman, dan sesuai dengan yang telah menjadi panduan dalam agama Islam.
Melalui media sosial juga banyak para selebgram yang disukai oleh masyarakat dengan memperlihatkan gaya hidup halal atau halal lifestlye. Industri fesyen, makanan, pariwisata, kosmetik, dan juga hiburan dicari oleh banyak masyarakat dan melalui publik figur sebenarnya halal lifestlye semakin mudah masuk dan sangat diterima oleh masayarak Indonesia.
Faktor utama pertumbuhan tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang mencapai 1.84 miliar orang di tahun 2017, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 27.5 persen dari total populasi dunia di tahun 2023.
Indonesia sangat memiliki potensi untuk mengembangkan 5 kekuatan bidang ini untuk menerobos ke perekonomian dunia. Namun sumbangsih kita dalam memproduksi produk halal dunia masih belum optimal. Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui industri halal, diharapkan Indonesia mampu memaksimalkan kearifan lokal dalam menangkap peluang global.
Industri fesyen menyumbang sekitar 18,01 persen terhadap PDB Ekonomi Kreatif. Menurut data dari Global Islamic Economy Report (GIE) 2018/19, Indonesia menduduki peringkat ke-2 dalam top 10 GIE sebagai pemain di bidang fesyen Muslim dan menduduki peringkat ke-3 sebagai negara dengan pengeluaran Muslim apparel tertinggi.
Industri pangan atau produk makanan dan minuman juga memiliki perhatian yang tinggi akan pemenuhan standar halal. Karena masyarakat muslim sudah dipastikan enggan memilih produk makanan dan menuman tanpa label halal.Pasar dengan gaya hidup halal meningkat tak hanya di negara dengan mayoritas muslim, negara dengan tingkat pariwisata dengan pngunjung masyarakat usim juga lebih banyak diminati ketika menyediakan makanan dan minuman halal.
Industri pariwisata juga bisa lebih ditingkatkan kembali, dan bulan lalu Indonesia memiliki prestasi yang membanggakan. Indonesia kembali menorehkan prestasi di level internasional dengan diraihnya peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal dunia versi GMTI (Global Muslim Travel Index) 2019, yang diumumkan oleh CrescentRating – Mastercard.
Prestasi ini merupakan kabar gembira yang tidak hanya dirasakan oleh Kementerian Pariwisata saja selaku Kementerian yang menangani pengembangan wisata halal di Indonesia, namun juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Setelah lima tahun fokus pada pengembangan pariwisata halal, Indonesia akhirnya mampu menunjukkan potensinya sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia.
Industri media dan rekreasi halal. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2018/19, di tahun 2017 masyarakat Muslim menghabiskan waktu untuk media dan rekreasi sebesai USD 209 milyar, serta di 2023 nanti, masyarakat Muslim diperkirakan menghabiskan USD 288 miliar untuk hal yang sama. Media dan hiburan juga tidak lupa menyoroti film, animasi, aplikasi yang mendukung dalam potensi meningkatkan gaya hidup halal.
Industri Kosmetik dan obat juga dinilai memiliki potensi yang besar setelah beberapa merk lokal memilih mencantumkan label halal yang lebih dipilih masyarakat untuk digunakan. Karena kosmetik dan obat juga dikonsumsi masuk kedalam tubuh yang kini masyarakat sangat memperhatikan bahan, proses pembuatan dengan memenuhi strandar sertifikasi halal.
Indonesia Luncurkan Masterplan Ekonomi Syariah
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas sekaligus Sekretaris KNKS Bambang Brodjonegoro mengatakan peluncuran ini didasari karena sektor keuangan syariah tidak akan bisa bergerak sendiri, karena harus ada sisi permintaan yang kuat dari industri yang membutuhkan keuangan syariah.
Tentunya butuh strategig dalam meningkatkan potensi besar ini, Untuk mengembangkan potensi sekaligus menjawab tantangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) melalui Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah. Komite ini dipimpin langsung oleh Presiden RI dan Wakil Presiden RI.
“Pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) adalah wujud komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia secara serius dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Peluncuran KNKS oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi berharap MEKSI 2019-2024 dapat mendongkrak peringkat Indonesia di Global Islamic Economy Index. Saat ini Indonesia bertengger di peringkat 10 besar. Indonesia berada di bawah Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Yordania, Qatar, Pakistan, dan Kuwait.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyatakan ada 4 rencana strategis yang tercantum di Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024. Apa saja strategi yang akan sama-sama diperjuangkan untuk mendongkrang ekonomi negara Indonesia ini :
- Pertama adalah menguatkan halal value chain dengan fokus pada sektor potensial dan berdaya saing tinggi.
- Kedua, memperkuat sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam MEKSI sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini.
- Ketiga, memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama halal value chain.
- Keempat, memperkuat bidang ekonomi digital, utamanya perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (fintech), agar dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.
Dengan menjalankan 4 langkah strategis tersebut, pemerintah optimistis Indonesia bisa bertransformasi dari sekedar pasar untuk produk dan jasa halal menjadi produsennya. Upaya itu juga diharapkan bisa didukung dengan pembiayaan-pembiayaan dari lembaga keuangan syariah.
Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest)
Sebuah festival ekonomi syariah besar telah diselenggarakan di Trans Grand Ballroom, Bandung pada tanggal 26 April 2019. Rangkaian kegiatan acara ini adalah Talkshow Industri Digital Halal, Talkshow Pariwisata Halal, Talkshow Islamic Edutainment, Talkshow Muslim Modest Fashion, dan Expo Industri Halal yang diramaikan oleh para pelaku industri, regulator, start-up milenial, UKM dan masyarakat umum.
Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) diadakan beberapa hari sebelum bulan Ramadan yang sudah tentu masyarakat akan dijamu dengan berbagai acara dengan banyak hal yang terkait gaya hidup halal.
Kegiatan IIEFest tersebut bertujuan untuk memperkenalkan industri halal di Indonesia kepada masyarakat, sekaligus sebagai bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup halal.
Mamih saat Ramadan juga beberapa kali mendatangi pameran ekonomi syariah dan produk halal, yang memberikan insight baru bahwa ada produk asuransi dengan sistem syariah dan wakaf, memilih wisata dengan paket perjalanan yang mendukung gaya hidup halal, juga fesyen muslim yang sangat beragam.
Generasi milenial yang aktif dengan media sosial juga menjadi target pasar ang dapat membantu selain sebagai konsumen juga menyebarkan gambaran gaya hidup halal melalui media sosial. Untuk itu para penggerak usaha dengan menggusung konsep halal juga membidik milenial yang memiliki follower tingggi sebagai Influencer agar gaya hidup halan dapat lebih luas dikenal oleh masyarakat..
Gaya hidup halal di era milenial merupakan salah satu solusi marketing untuk mempercepat, memperluas, dan meningkatkan pengembangan keuangan syariah Islam demi menopang pembangunan ekonomi nasional.
Untuk meningkatkan gaya hidup halal tidak hanya kepada nilai ekonomminya saja tetapi juga etika, membeli makanan sesuai kebutuhan agar tidak meninggalkan sisa dan tidak mubajir, membuang sampah pada tempatnya karena kebersihan adalah sebagian dari iman dan hal baik lainnnya yang terus disosialisasikan.
Jangan sampai potensi eknomi syariah dan gaya hidup halal dikuasasi oleh negara lain, karena Indonesia memiliki potensi yang kuat dalam kuantitas masyarakatnya, dan harus diberikan sebah edukasi tidak hanya sebagai konsume tetapi meningkat juga menjadi produsen yang produk-produknya menerobos pasar dunia.
Apakah teman-teman ada yang sudah menangkap peluang usaha ini ?
Bisa juga loh dishare di komen bagaiamana gaya hidup halal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Instagram: @KNKS.ID
Twitter: @KNKS_ID
Facebook: Komite Nasional Keuangan Syariah
Youtube: Komite Nasional Keuangan Syariah
Website: http://knks.go.id/
Yak. Kalo pemerintah serius bgt mengembangkan industri dan Halal Lifestyle, seharusnya masyarakat juga mendukung! Siap graaak!