Kamu Perlu Tahu Fakta Hari Air Sedunia, Danone-Aqua Mengajak Lebih Bijak Menggunakan Air



Danone-Aqua untuk Hari Air Sedunia

Hari Air sedunia, tetapi masih banyak sekali yang kekurangan air bersih dan mamih kadang sedih akan kejadian dirumah sehari-hari seperti bersama Babam ini. ” Why blue water only on ocean, mamih, Babam see water its yakcy ” Celoteh Babam saat kakinya terperosok diselokan dekat rumah. 

Mamih hanya menjelaskan karena Babam lupa buang sampah tidak pada tempatnya, jadi air disini kotor. Mamih kira Babam akan berhenti bertanya dan ternyata tidak, malah menjadi alasan untuk Babam malas mandi pagi ini. Hmmm sebenarnya mamih sering sekali teriak-teriak dan melarang Babam untuk selalu bermain pancuran menggunakan selang, karena akan membuang air dan yang jelas  sih meteran dan biaya air bulanan membengkak.

Tapi ketika Babam belajar dengan selang air untuk membuat kincir berputar terkadang mamih biarkan karena merupakan objek belajar untuk Babam. Suka ingat juga sih seperti film “Last Call at The Oasis, atau video klipnya grup Linkin Park yang berjudul “In The End”. 

Krisis kekurangan air bersih terjadi di beberapa wilayah negara bahkan di Indonesia yang sebenarnya memiliki sumber daya air yang cukup. Tetapi ketika tidak digerakkan dengan sumber daya manusia yang baik akan berangsung menipis dan tentu saja tidak mudah untuk dilestarikan.

Menyambut Hari Air Sedunia 22 Maret, 2018 lalu, tentunya sebagai manusia yang sangat membutuhkan air bersih kita wajib tahu untuk cara melestarikannya. Pringatan Hari Air Sedunia tersebut memberikan keputusan untuk lebih memperhatikan Alam sebagai solusi akan berbagai permasalahan air di dunia yang semakin mengkhawatirkan.

sumber : instagram @aqualestari



Dengan tema besar “Nature for Water”, PBB bersama masyarakat dunia untuk kembali menyadari bahwa air merupakan hal yang mendasar untuk keberlangsungan hidup. Persooalan mengenai banjir, kekeringan, polusi air harus segera dituntaskan. Karena dengan kerusakan ekosistem berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas air yang dikonsumsi oleh manusia. Dilihat dari data yang terpampang di website resmi dari World Water Day, ini membuat mamih sangat terkejut dan lebih berbuat bijak untuk menjaga kelestarian alam. Pasalnya ada 2,1 Miliar orang yang hidup tanpa air yang aman untuk dkonsumsi dan tentu saja berpengaruh pada tingkat kesehatan, pendidikan juga kesejahteraannya.



Fakta dan Solusi Melestarikan Air


Bersama Danone-Aqua mamih diajak meilihat langsung bagaimana cara mengelola air agar dapat dikonsumsi dan diambil manfaatnya untuk masayrakat luas. menurut mamih dengan menularkan pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan mayarakat akan memiliki dampak yang baik dalam pengelolalaan sumber air. Karena kekhawatiran dalam polusi air akan berdampak sangat buruk dan mewariskan masalah untuk anak cucu nanti.

air bersih warisan untuk anak cucu



Bila dilihat fakta yang sudah terjadi, dan membuat masyarakat lebih belajar dalam pengelolaan air. Berikut fakta yang dapat disimpulkan, :

Fakta Mengenai Hari Air Sedunia

  • Kesulitan air bersih, angka orang diseluruh dunia yang kekurangan air bersih terus bertambah dan meningkat sekitar 3 miliar orang. Hal ini akan memberikan dampak yang berkepanjangan jika tidak segera diatasi.
  • Kebutuhan air meningkat, Bayi terus lahir setiap harinya dan diperkirakan populasi penduduk ditahun 2050 akan bertumbuh setidaknya 2 miliar orang dan memberikan kecenderungan dalam mengkonsumsi air bersih yang meningkat sekitar 30% dibandingkan dengan hari ini.
  • Penggunaan air terbesar untuk pertanian, masyarakat masih memiliki kebutuhan pokok yang mendasar selain air adalah bahan pangan, yang kita tahu sebagian besar diolah dalam pertanian. Permintaan semakin bertambah sehingga penggunaan pertanian dalam pasokan air dunia paling besar yakni, 70%. 
  • Sumber air tidak bersih, beruntung di Indonesia masih banyak titik air bersih yang bisa dimanfaatkan, tetapi bila alam tidak dilestarikan dengan baik dampakknya akan mencemari lingkungan dan sumber air bersih semakin menipis. Dari sumber situs tadi diperkirakan 1,8 miliar orang masih menggunakan sumber air tidak bersih atau tanpa perlindungan dari kontaminasi.
  • Air buangan tak digunakan kembali, secara umum, kurang lebih 80% air buangan sisa yang digunakan sehari-hari kembali lagi ke lingkungan, tanpa pengolahan ulang atau dimanfaatkan kembali.
  • Banjir, buang sampah ini juga menjadi masalah pelik yang mengakibatkan banjir loh. Entah sudah edukasi dengan beberapa strategi masih sulit menyadarkan masyarakat akan pentingnya buuang sampah pada tempatnya. Risiko banjir akan mengakibat dampak ke beberapa hal tentunya balik lagi masalah pada masyarakat itu sendiri.
  • Degradasi tanah, gak hanya klub sepak bola yang kelimpungan kalau detik-detik degradrasi karena perbaikannya lama loh, satu musim. Apalagi dengan degradasi tanah di bumi, sekitar 1.8 , miliar orang terkena dampak dari degradasi tanah dan 64-71 persen area menampung air berkurang sejak 1900 akibat aktivitas manusia. 

Jadi solusinya ??? ” Back To Nature”

Solusi Hari Air Sedunia 

Mamih entah masih norak, bahkan sampai terperangah ketika, salah satu Dosen IPB Bapak, Nana menjelaskan perihal salah satu upaya melestarikan air dengan manjega alam. Sebenarnya mamih sangat tertarik dan rasanya ingin memboyong Pak Nana ke Jakarta untuk membanngun beberapa titik yang bisa dimanfaatkan dan menjadi salah satu solusi banjir di Jakarta loh.

Tapi sayang mamih bukan Bapak Anies Baswedan yang menjadi orang nomor 1 di Jakarta, jadi solusi dari Bapak Nana dan teknologinya bisa mamih terapkan di rumah. Mulai dari diri sendiri dulu. Disuguhi pemandangan yang indah bersama panitian Danone-Aqua mamih menyambangin permodelan Soil Water Analysis Tools (SWAT) di Hulu Sub DAS Citatih, Mekarsari Sukabumi.

Danone Aqua, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) juga percaya bahwa solusi alamiah memiliki potensi untuk menyelesaikan banyak tantangan dalam pelestarian air.  Salah satu yang diupayakan oleh Danone-Aqua melalui konservasi air dengan memanfaatan solusi ilmiah yang digabung dengan pembangunan infrastruktur degan tujuan konservasi  (grey infrastructure) seperti yang dilakukan oleh Danone – Aqua di daerah Mekarsari, Sukabumi. 

“Bagi kami, air memiliki peranan penting untuk kehidupan mahkluk hidup dan karenanya Danone-Aqua selalu berupaya untuk turut menjaga kelestarian air dan lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan cara alamiah dengan memanfaatkan potensi alam untuk menyelesaikan tantangan terkait air,”. 

Arif Mujahidin – Corporate Communications Director Danone.



SWAT menurut Karyanto Wibowo – Sustainable Development Director Danone Indonesia, atau istilah lain dari pirantianalisis air dan tanah ini memiliki beberapa manfaat. Diantaranya membangun strategi perencanaan konservasi yang efektif. Dengan SWAT, dapat dilakukan penanaman pohon dan konservasi sipil teknis yang tepat dan sesuai dengan kondisi lahan yang ada.

Dilihat langsung saat mamih ke Mekarsari, Sukabumi memang masyarakat sangat memanfaatkan hasil dari teknologi tersebut dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Airnya sejuk dan jernih loh, yang paling penting lestari karena terus berproses dan mengalir dengan siklus air yang baik.

Menjaga alam membantu melestarikan air, foto dari mas Salman Faris



Danone-Aqua menggunakan hasil rekomendasi SWAT untuk dijadikan salah satu landasan dalam membuat program konservasi air di area tersebut. Konservasi yang dilakukan Danone-Aqua di wilayah Mekarsari dan Babakan Pari, Sukabumi diantaranya :

  • Penanaman 580.000 pohon di wilayah Mekarsari, dan fyi nih dari Danone-Aqua sendiri sudah menanam pohon sebanyak 2.454.340 dari data tahun 2016 di Indonesia.
  • Pembuatan kolam resapan air (Water Pond) dimana ada lubang besar dalam tanah yang terjadi limpasan air dimasukkan melalui resapan yang ada disekitar area kolam.
  • Pembangunan Pemanen Air Hujan ( PAH) , ini yang membuat mamih tertarik utnuk membuat dirumah juga, hehehe. Dengan memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan pemenuhan air bersih di Mushola, madrasah, sekolah atau rumah warga.
  •  Pembuatan DAM Resapan Air yang berguna untuk memasukan air ke dalam tanah.
  • Pembuatan 40 buah sumur resapan, memiliki kapasitas resapan sebesar 2200 m3 untuk setiap sumur resapan yang tersebar di tiga desa. Tujuan dari sumur resapan ini agar dapat bermanfaat untuk mengimbuh sumur masyarakat dan mengurangi genanagan atau banjir serta membantu menyuburkan tanah.

Program yang sudah berjalan ini, sudah dirasakan oleh 695 orang yang menerima manfaatnya. Danone-Aqua juga berkomitmen di Hari Air Sedunia untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan program konservasi dengan harapan dan bermanfaat untuk pelestarian air dan lingkungan serta berguna bagi masyarakat sekitar.

Bersama merawat air , foto dari mas Salman Faris



Tentunya masyarakat, netizen, juga blogger bisa menyebarkan lebih luas lagi mengenai pemanfaatan alam untuk pelestarian air. Mulai ya dengan mudah sekali menggunakan air secara bijak, merawat tumbuhan dan lahan hijau mulai dilingkungan rumah dan yang sangat mendasar buang sampah pada tempatnya.

Menyebar kebaikan untuk Indonesia memberikan manfaat bagi keberlangsungan bumi.




























Spread the love
No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *