Ketika Travelling dengan Status Berkeluarga (Ayah, Ibu, Anak)
Abraham di Candi Prambanan |
Abraham saat di Kereta |
internet atau rekomendasi dari teman. Tentu di perhatikan pula
tempat tersebut ramah untuk anak atau tidak, berikan waktu
untuk anak beberapa jam untuk bebas bermain dan mengeksplor
lingkungannya.
kondisi udara di sana.
akan membuat barang bawaan menumpuk, siapkan tas kecil untuk keperluan anak, baju, makanan, minuman,juga maianan.
4. Membawa/Menyiapkan Makanan
yang praktis tetapi tetap sehat.
5. Membawa Mainan
Membawa boneka kesayangan anak, mainan, buku, busy bag,
atau busy box juga membantu anak tidak bosan saat dipejalanan.
Kalau kotor, panasaya tahan tubuh bila terpapar udara luar, harus dipastikan kondisi anak sehat dan siap bereksplorasi dan belajar mengenai dunia luar. Karena banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam travelling bersama keluarga, bisa meningkatkan bonding antar anggota keluarga, belajar lebih fleksibel dapat menerima dan belajar dalam berbagai situasi juga kondisi di perjalanan yang akan membuat lebih mandiri juga tangguh. Meningkatkan kerja sama antar Ayah dan Ibu juga anak, kita bisa menentukan juga berbagi tugas sesama anggota keluarga. Terpenting selalu cermat menyiapkan loggistik yang akan dibawa, ketahui betul kebiasaan anak juga kegiatan anak, bagaimana pola tidurnya bagaimana mejadwal pada saat ia makan, bila kita memilih melakukan perjalanan saat jam anak tertidur mungkin bisa dijadikan alternatif juga agar anggota keluarga juga bisa beristirahat.
Manfaat yang saya peroleh travelling bersama keluarga, lebih menghargai waktu diri sendiri dengan keluarga inti (Suami dan anak), dimana saat moment dengan mereka menjadi lebih berharga. Travelling juga menjadi salah satu pilihan yang membahagiakan dalam mencari sebuah makna kehidupan pada saat mengalami kegundahan.
Abraham di Kereta Menuju Yogyakarta |
Sharing dari Mba Ashtra membuat saya tidak sabar untuk merencanakan dan melakoni travelling bersama keluarga lagi. Untuk saat ini mungkin yang dekat dulu sambil mengenalkan llingkungan sekitar untuk Abraham. Melanjutkan cerita saya diatas, yang semoga tidak bosan yah, karena saya akan bercerita saat saya mengajak Abraham yang waktu itu berusia tepat 6 bulan untuk travelling ke luar kota Jakarta. Saya merencanakan untuk pergi ke Yogyakarta dan Surabaya bersilahturahmi dengan keluarga disana. Dari Jakarta kita naik kereta malam untuk jurusan Yogyakarta, karena Abraham masih belum membeli kursi untuk duduk jaadi hanya Saya dan Suami yang membeli tiket, seminggu sebelumnya saya sudah memesan tiket untuk PP di sebuah minimarket dekat rumah. Perjalanan 8 jam dengan menggunakan kereta dari Jakarta ke Yogyakarta tidak begitu melelahkan, karena kami mengambil jam malam, dan beruntung kereta tidak terlalu penuh karena kami pergi saat hari kerja. Sesampainya di Purwakarta Abraham sudah tertidur, disusul saya dan suami tidur bergantian. Pagi hari kami sampai di Stasiun Tugu dan berjalan menuju Hotel. Kami memesan Hotel yang sederhana, sekitar Prawirotaman dengan harga 200rb rupiah permalam.
Memboyong tas gunung atau keril tak serta merta membuat suami lelah, dan saya juga mennyangklong tas selempang juga menggendong Abraham. Saat 6 bulan masih sangat leluasa, Abraham mulai bisa duduk sendiri dan perlahan merangkak, pagi kami mencari sarapan diluar dan makan di Hotel, mengajak main Abraham sambil mempersiapkan untuk berangkat ke Taman Pintar Yoggyakarta, Benteng Vredeburg, Keraton, dan menaiki becak juga kuliner malam di Malioboro sebelum kembali ke Hotel. Diperjalanan tidak ada masalah, justru saya menikmati perjalanan jauh bersama keluarga, menyiapkan makanan untuk Abraham juga segala kebutuhannya. Saat berkeliling di Yogyakarta saya hanya membawa tas kecil dengan berisi baju, minyak kayu putih, mainan,tisu basah,biskuit serta minum untuk Abraham.
Kami bermalam di hotel dan keesokan paginya langsung berkemas dengann membawa keril, untuk singgah ke rumah saudara kami di Jatisrono, tetapi sebelumnya kami ke Candi Prambanan, dengan menggunakan bus TransYogya. Sampai halte Prambanan, kami berganti menaiki andong atau kereta kuda agar mendapatkan suasana baru dan terasa banget ada di Yogya. Cuaca pagi menjelang siang agak panas, dan pipi Abraham sudah mulai memerah. Saya memakaikan Abraham topi dan menutupinya dengan menggunakan pashmina yang saya pakai. Pengalaman seru memasuki lorong Candi, menaiki tiap anak tangganya juga melihat Abraham yang begitu antusias dengan menunjukan ekspresi gembiran walaupun diterpa matahari.
Setelah puas di Candi, kami bermain bebas di taman sebelum menuju ke pintu keluar, kami makan terlebih dahulu sebelum melanjuutkan perjalanan. Perjalanan kami selanjutnya masih panjang, saya harus naik bus besar menuju Surakarta, dan lanjut dengan Bus lagi menuju Jatisrono untuk mengunjungi kerabat disana. Mengapa saya memilih menggunakan kendaraan umum, karena saya akan melihat sejauh mana saya dan suami bisa bekerja sama membagi tugas juga menikmati travelling dengan berbagai bentuk kondisi dan situasi. Mungkin bila melakukan liburan dengan segala fasilitas yang nyaman kami tidak belajar banyak hal dan saling peduli satu sama lain, tetapi dengan pilihan kami sekarang justru membuat kenangan yang makin bahagia yang bisa sebagai kenangan indah kami menjalin sebuah hubungan. Menilai pasangan tidak melulu pada saat mengalami peristiwa yang mudah atau menyenangkan, dengan kondisi yang sederhana juga apa adanya kami bisa merasakan kebahagiaan yang maksimal dan penuh cerita.
saya juga kalo jalan2 bawa anak pasti segala dibawa, ya snack anak, mainan anak, bajunya ekstra, dsb 😀
serrruu traveling sekeluarga.
salam sehat dan semangat
kalao sekarang babam naik kereta gimana yaa…bisa lari-lari antar gerbong deh kayaknya 😀
traveling sama baby bisa membuat bayi mandiri juga nantinya
ambil jam malam mba, biasanya jam 10 udah tepar, klo commuter line yg masih waswas.. selalu tantrum
iyah betul sekali…menjadi rutinitas hampir tiap bulan
Betul yg penting logistik anak lengkap yah
betul mbaa itu jg menjadi salah satu tujuan saya skrg
Wah.. di rumah saja harus sabar menghadapi anak, apalagi kalau di luar, dimana suasanya tidak bisa kita atur sesuai kemauan dan kenyamanan anak.. Sabar dan persiapannya harus ekstra ya Mbak ^^
Babam bayik lucu amaaaaaattttttttttttttttt. Gemezzz. Tapi keren juga deh mamih baabm, berani ya bertigaan aja ke luar kota, babamnya masih itungan bayi pulaaa. Kalo aku mah tak sanggup. Weheheheee. Makasi sharingnya mamih Babaaaam
di berani beraniin mak hahahaha
iyahh klo udah coba perggi kadang ketagihann, dan sudah tau seluk beluk anak hehe
liburan ngajak anak kecil emang ribet, tapi menyenangkan loh
aku juga punya anak masih kecil… hehehe
baru 2 minggu yang lalu traveling cuma berdua sama Arior ( papahnya gak bisa gabung karena kerjaan Deadline). Naik kereta siang, dan satu gerbong di colekin sama Arior. Capek ngejarnya, Was2 sama barang yang di tinggal di kursi, tapi beutifull eksperience. Dan hasilnya, selalu jadi intimidasi untuk pergi lagi dengan tipikal pengalaman baru. Menegangkan itu seru. hehehehe
kami pernah travelling ke bandung dg mobil pribadi dari palembang. luar biasa itu rasanya hihihi
wahhh iyah mba very very menyenangkan
semoga selalu happy
wahh nano nano yahh, apalagi naik kapal juga kn, lebih seruu kayaknya, pengen coba akhhh
Luar biasa mak perjalanannya, ckckck…penuh perjuangan ya..tp penuh kenangan:) salut bawa2 Babam baby pergi jauh naik transportasi umum
Iyapp supaya belajar mak..hihihi
Hai mba, salam kenal. Dedek bayinya gantenggggg pisan hihhihi. Tante aku kalau travel itu suka cuci pakaian dalam dan jemur di kamar mandi hotel, itu efektif juga loh untuk mengurangi beban hahahahha. Trus anduk renang itu asik juga mba, krn kecil dan menyerapnya bagus udah gitu cepet kering. Kalau aku, jangankan traveling sama anak nanti, wong cuma acara ke Puncak aja bawa koper hahahhahahahha. Hrs banyak belajar sama mba Mira nih :))
iyah mba saya juga suka cuci jemur dihotel hehehe. kalau sama keluarga lebih byk persiapannya hehe
Hai Mba Mira, salam kenal ya ^^
Aku juga emak-emak nih baru sekali family travelling tapi yang deket-deket aja ke Bandung.
Walau agak rempong terutama masalah makanan dan tempat menginap, karena kan anak kecil biasanya sensitif sama tempat yang agak-agak gimana gitu (huka-huka) hehehhe sama makanan, karena anakku makan nya susah banget.
Tapi over all sangat seru bener-bener quality time sama keluarga. Jadi pengen lagi…..
Iyah quality time bener2 .. ngerasain makin dekat
Keluarga bahagia ini dari kecil si baby udah diajak piknik hehehe.
Aamiin.. Alhamdulillah.. hayoo piknik piknik..