Sunlife Edufair 2017 : Antusias Orang Tua Saat Memilih Sekolah Yang Tepat
24 Oktober 2017
Pagi-pagi buta para orang tua semangat untuk mengantarkan anaknya sekolah apalagi di hari pertama tahun ajaran baru, dan yang paling kekinian adalah memposting kekhusyukhan saat mengantarkan anak karena mungkin ini moment yang istimewa. Saat memasuki usia sekolah, memang sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk memberikan pendidikan untuk anak-anaknya.
“Apapun dilakukan yang penting halal dan uang bulanan sekolah tidak nunggak”, hal itu yang sering mamih dengar saat mamih masih menempuh pedidikan di sekolah dengan biaya dari orang tua. Nah sekarang giliran mamih menjadi orang tua lantas harus memikirkan bagaimana nih pendidikan yang tepat untuk Babam???.
Sempat berfikir mamih ingin homeschooling saja, berbekal ilmu pendidikan yang belum fasih mamih sudah hampir frustasi karena di usia Babam yang 4 tahun belum menemukan Kelompok Bermain yang sesuai dengan Babam. Sudah 3 kali Babam gonta-ganti dan keluar-masuk sekolah, dilemma sih memang. Mamih gak memaksakan juga bagaimana perkembangan Kognitif Babam, yang sangat mamih perhatikan adalah Behaviour atau perilaku Babam. Diagnosa dari dokter memang jujur menjadi beban tersendiri apalagi dengan “kekhususan” Babam harus ada extra effort yang diperjuangkan.
Babam suka bermain di outdor |
Kenapa Babam harus sekolah ????
- Supaya bisa mengenal teman sebayanya, karena dilingkungan rumah hanya bermain dan bertemu di lapangan dengan tanpa aturan khusus jadi Babam bisa semakin jadi rasa “bossynya”.
- Tidak bergantung kepada yang lebih besar, terlihat sekali Babam sangat cenderung lebih akrab dengan orang-orang yang berusia diatasnya, dengan alasan karena lebih bisa “ngemong” dan menuruti apa yang diperintahlan Babam.
- Mengerti sosialisasi dengan sesama, selain keluarga. Belajar mengalah, belajar menerima apa yang belum bisa ia dapatkan dan berempati kepada teman sebaya. Patuh akan aturan dan bisa melatih untuk kompromi juga kooperatif.
Saat Babam bergonta ganti sekolah |
Apakah dirumah tidak bisa diajarkan ???
Jelas sekali ini Babam memiliki kecenderungan yang keras untuk berdiskusi, tidak mudah dialihkan apalagi diminta dan diajak untuk patuh. Mungkin mamih udah jambak-jambak rambut dan nangis berkali-kali walaupun gak dipojokan sih, tapi mau bagaimana???? Memang ada kondisi dimana anak-anak dengan tipe kekhususan seperti ini perlu penanganan khusus, dan yes yes yes I need help.
Konsultasi dari terapis, dokter, perlahan diterapkan dirumah tetapi memang selalu kalah dengan kondisi yang bukan “ orang tua selalu benar” tetapi “Mbah Selalu benar dan sangat ekstrim sayang kepada cucunya”. Jadi hal ini yang membuat kami selalu gak satu suara dan “gagal maning-gagal maning”.
Siapa sih yang gak mau mengajarkan hal yang baik kepada anaknya ???. Santun, berperilaku baik, murah senyum, penurut, mudah diatur wah juara banget kan yah. Tapi memang penjelasan untuk kondisi Babam saat ini rumit, dan mamih berulang kali mendengar rekaman konsultasi dengan dokter seakan “denial” dan gak percaya. Wellpositifnya semua harus di syukuri dan dinikmati, kelanjutannya kita balik lagi yah mengenai sekolah. Mamih mengutarakan hal ini karena sudah banyak sih pertanya-pertanyaan yang belum tepat diutarakan. Ekhh tapi bebas lohh berpendapat.
Lepas dari Babam, pengalaman mamih memilih sekolah dulu gak rumit-rumit amat sih, mamih selallu sekolah di negeri yang dekat, murah, dan mamih bisa meraih prestasi. Semua juga karena pilihan orang tua, mana mengerti nih mamih sekolah, nanti gimana-gimana dan kebetulan juga mamih mudah masuk sekolah negeri mulai dari SD – Universitas, apalagi waktu kuliah juga dapat uang jajan lebih karena beasiswa (somse boleh yah hehe).
Hobi mamih sih dulu gak belajar juga sih, tapi suka ngantukan malah kalau di ruang kelas, dan gak pinter-pinter amat, cuma beruntung mudah saat mencapai universitas. Nah bukan berarti mamih bangga, justru ada penyesalan sendiri saking fokusnya di sekolah mamih kadang lupa ada pendidikan yang penting di luar sekolah atau universitas yang bisa memaksimalkan potensi diri. Tapi yowes sudah berlalu kan yah sekarang giliran anak nih jangan sampai Babam juga gak bisa memaksimalkan potensinya.
BTW, kalau sekolah papih gimana??? Singkatnya sih kebalikan dari mamih tapi ada potensi lain yang bisa dikembangkan bukan melalui jalur sekolah tapi pendidikan diluar sekolah. Pendidikan penting, namun bukan berarti itu didapatkan hanya di sekolah saja. Kenapa yah ???? balik lagi sih karena pemilihan sekolah yang kurang tepat, memang mamih berprestasi secara nilai tetapi belum tentu “value” mamih bermanfaat.
Sekarang mamih jadi agak khawatir apalagi Babam belum mendapatkan sekolah yang tepat, dilihat dari sistem pendidikan, lokasi, fasilitas, latar belakang guru sampai ekonomi, yap belum mendapatkan yang benar-benar sesuai. Sekarang Babam memang bersekolah di salah satu PAUD Inklusi dan mamih sangat bersyukur dan bernafas lega sementara waktu sebelum memasuki usia sekolah dasar, tetapi ketika 3 tahun lagi saat babam berumur 7 atau 8 tahun harus kan bersekolah dan mencari sekolah yang tepat juga tidak mudah, atau mau homeschooling? , mamih juga harus mempersiapkan mental dan segala sesuatunya. Jujur ini bukan sesuatu yang berlebihan dan menjadi sebuah beban pikiran mendasar apalagi menyoal anak, kalau sebelumnya galau mencari dokter dengan diagnosa yang tepat sekarang galau sekolah. Orang tua harus terus berwawasan dan update diri demi anak, so so so gak boleh egois.
Salah satu hasil karya Babam |
Anak adalah asset dan investasi duni juga akhirat (berat yah), nah jika ada yang berkomentar sekolah sekarang mihil bingitzzz, sebenarnya dari dulu ya sekolah sudah mahal, makanya orang tua banting tulang memprioritaskan pendidikan anaknya, ditambah angka inflasi yang meningkat tiap tahunnya.
Keresahan menemukan sekolah yang tepat juga gak hanya di alami oleh mamih, tetapi banyak juga orang tua diliaran sana yang setiap detiknya mencari informasi mulai dari media online, browsing dan menjelajah, menelpon sekolah satu persatu, hingga Tanya sana sini di grup ataupun sesame orang tua. Tapi memang cukup memakann waktu lama dan kurang efektif.
Kalau ada tempat khususnya di Jakarta nih, mamih kira akan banyak orang tua yang merasa terbantu dan tertolong. Berdasarkan data IPSOS (The Value of Education, Higher and Higher, 2017) keluarga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama karena merupakan langkah awal dalam meraih kesuksesan anak. Begitu pentingnya peran pendidikan, sebanyak 86% orang tua di Indonesia memilih mengorbankan tabungan pensiun demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Hal itu didukung dengan fakta lebih dari 70% orang tua di Indonesia masih mengandalkan pendapatan bulanan untuk biaya pendidikan anak dan seperempatnya mengaku tidak memiliki referensi tentang besarnya dana pendidikan yang harus dialokasikan.
Tentunya dibutuhkan sosialisasi mengenai perencanaa pendidikan untuk anak yang harus terus di update juga membuka wawasan orang tua agar bisa lebih bijak memilih sekolah untuk anak, bukan hanya egoism semata. “Sun Life Edufair 2017 menjadi momentum yang tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital. Perspektif baru ini penting karena memiliki implikasi pada perencanaan keuangan yang sesuai dengan pendidikan yang akan ditempuh. Dengan cara pandang baru yang sesuai dengan perubahan zaman, orang tua di Indonesia diharapkan mampu mempersiapkan perencanaan keuangan yang tepat untuk mendukung keberlangsungan pendidikan putra-putrinya tanpa harus mengorbankan prioritas-prioritas lain seperti yang saat ini masih terjadi.
Ada 25 Sekolah yang di jabarkan dan merupakan pilihan-pilihan terbaik dalam mempersiapkan masa depan si kecil, jadi gak hanya pameran dari 25 sekolah tersebut tetapi ada pertunjukan, seminar, workshop yang menghadirkan nara sumber seperti Kak Seto, Mona Ratuliu dan dihibur dengan artis Bastian, juga Romaria. Acara ini berlangsung selama 3 hari dan yang mamih rasakan manfaat mengikuti dan mencari informasi pendidikan sedalam-dalamnya adalah mulai bisa memprioritaskan dalam investasi tentu saja untuk mempersiapkan dana yang bisa dibantu juga dirancang oleh PT Sun Life Financial Indonesia.
Memilih sekolah yang tepat itu seperti apa ??? ( menurut mamih yang mamih konsultasikan saat menghadiri Sunlife Edufair 2017 )
- Tentunya harus disamakan dulu nih, visi misi anak-orang tua- sekolah dan guru dalam meningkatkan dan membantu menggali potensi anak.
- Mamih juga selakku orang tua harus benarbenar jujur mengenal karakter anak dan terbuka dengan pihak sekolah mengenai kelebihan juga kehususaanya.
- Pikirkan lokasi juga waktu yang dijangkau dari rumah ke sekolah juga akomodasi anak.
- Metode dan fasilitas sekolah yang seperti apa yang sesuai dengan anak, jangan juga kaya fasilitas tetapi belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak.
- Konsultasikan biaya, keringanan dalam pembayaran juga sekaligus bisa langsung bertanya dengan pihak dari PT Sun Life Financial Indonesia yang sigap membantu menyesuaikan produk yang dimanfaatkan.
Hal-hal diatas yang menjadi bahan pertimbangan mamih bertanya dari booth sekolah satu ke sekolah lainnya, juga mamih mendengarkan bonus inspirasi pendidikan penuh cinta dari Kak Seto. Apalagi pas sih memulai investasi pendidikan anak mulai dari sekarang, dan tips mempersiapkan keuangannya juga dijelaskan dengan baik oleh perwakilan dari PT Sun Life Financial Indonesia, Ibu Elin Waty.
Banyak hal menarik yang disampaikan Kak Seto yang memberikan contoh bahwa semua anak pada dasarya cerdas sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Memperlihatkan sebuah kenyataan mengambil contoh nama yang sama ialah Rudi, walaupun banyak anak bernama Rudi bila ditelaah dan di gali memiliki bakat juga potensi yang berbeda, jadi tidak bisa jika Rudi 1 harus dipkasa menyanyi padaha bakat dan minatnya di kepintaran kinestetik ataupun sebaliknya. Fakta nama Rudi yang sama begitu terkenal dengan berbagai Rudi dengan bakat yang berbeda seperti, Rudy Hartono (atlet bulu tangkis), Rudi Choirudin (koki), Rudy Hadisuwarno (pakar dan penata rambut), juga Rudi Habibie (presiden dan membuat pesawat terbang).
Jika masing-masing Rudi dipaksakan mempelajari yang tidak sesuai bakat, minat dan kecerdasannya mungkin akan tidak menjadi orang yang ahli dibidangnya masing-masing dan tidak memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Anak cerdas bukan jaminan dari IQ nya tinggi. Karena IQ bukanlah segala-galanya. Karena ada fakor lain yang mempengaruhi, seperti CQ (Connecting and Spiritual Intelligence). Ada anak yang mahir dalam hal bernyanyi, atau ada anak yang gemar dalam hal berolahraga. Kenapa bisa berbeda-beda? Karena setiap anak memiliki 8 kecerdasan (Multiple Intelligence).
Karya siswa yang dipamerkan |
Walaupun Babam di perkirakan memiliki IQ diatas rata-rata bukan berarti mamih, berbangga hati, sebaliknya mamih lebih aware mengenai perilaku atau behaviournya yang masih perlu proses intervensi. Mamih juga khawatir dengan kepintaran yang dimiliki bila tidak di intervensi dengan tepat akan memiliki kecenderungan Self Esteemyang buruk.
Kunci untuk menghadapi anak kitanya sebagai orangtua harus berpikir kreatif dan mengikuti zaman. Yap ini mamih setuju orang tua bisa terus belajar, bijak mawas diri dan tidak terlalu mengikuti egoisme dengan pendidikan yang justru tidak tepat untuk zaman ini.
Pendidik yang profesional adalah bisa menjadi sebagai penghibur, pendongeng, seniman, pelawak, pesulap, ilmuwan, dan sebagainya. Intinya pendidik harus bisa segala profesi. Pendidik itu gak harus seorang guru, orang tua termasuk pendidik yang utama dan pondasi awal untuk menjadi contoh juga idola sang anak.
Ada pembelajaran dan tips bagaimana menghadapi anak, yaitu punya komitmen kuat, kompak dengan mitra (dalam hal ini adalah pasangan kita atau orang di lingkungan ), peduli pada hak anak, teruslah belajar, dan harus kreatif, always learning, learning and learning. Namanya juga menjadi orang tua yang semestinya bisa mengesampingkan hal yang lain dan memprioritaskan hal utama (pendidikan anak) untuk menjadi tempat pendidikan pertama anaknya yang menjadi sebuah anugerah juga titipan yang sangat berharga.
Apa yang dihadirkan oleh Sunlife Edufair 2017
Melalui acara ini, masyarakat berkesempatan menggali informasi lebih dalam dari pakar pendidikan mengenai tema-tema menarik di antaranya pola asuh anak di era digital, serta tren pendidikan yang mampu meningkatkan potensi dan daya saing anak. Sun Life memahami bahwa era digital juga berperan penting menambah wawasan anak untuk mencoba berbagai hal baru yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak. Untuk itu, Sun Life juga menghadirkan sekolah non-formal, seperti sekolah musik, seni, robotik, coding, fotografi, jurnalistik, bahkan sekolah boga, sebagai referensi bagi keluarga Indonesia dalam membantu mengembangkan potensi anak.
PT Sun Life Financial Indonesia (“Sun Life”) kembali menggelar Sun Life Edufair 2017, pameran edukatif tahunan untuk membantu keluarga Indonesia mendapatkan informasi komprehensif seputar kebutuhan pendidikan anak. Acara ini berlangsung selama 3 hari mulai 20-22 Oktober 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta dan mempertemukan 20 sekolah formal dan 5 sekolah non-formal terbaik di wilayah Jabodetabek, orang tua, serta pakar pendidikan, dan ahli perencanaan keuangan Sun Life.
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life, mengatakan, “Sun Life Edufair 2017 merupakan wujud nyata komitmen serta kontribusi kami dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki perencanaan keuangan terutama untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Gak dipungkiri sih memang harus merogoh kocek lebih dalam setiap tahunnya, demi sekolah dan masa depan anak mungkin kegiatan yang tersier dikurangi.
Sun Life Edufair 2017 menjadi momentum yang tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital. Perspektif baru ini penting karena memiliki implikasi pada perencanaan keuangan yang sesuai dengan pendidikan yang akan ditempuh. Dengan cara pandang baru yang sesuai dengan perubahan zaman, orang tua di Indonesia diharapkan mampu mempersiapkan perencanaan keuangan yang tepat untuk mendukung keberlangsungan pendidikan putra-putrinya tanpa harus mengorbankan prioritas-prioritas lain seperti yang saat ini masih terjadi,” tutur Elin Waty.
Pada kesempatan ini, Sun Life juga juga meluncurkan Bright Education (www.brightedu.co) – portal informasi yangmenampilkan profil 25 sekolah di wilayah Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak.
Portal Bright Education dilengkapi dengan fitur-fitur bermanfaat, yaitu:
· Fitur Sekolah –informasi lengkap tentang sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam Sun Life Edufair 2017. Informasi tersebut meliputi lokasi, kurikulum, fasilitas di lingkungan sekolah, kegiatan ekstra-kurikuler yang dapat diikuti oleh siswa-siswi, penghargaan yang berhasil diraih oleh sekolah, administrasi, hingga testimoni tentang sekolah dari siswa-siswi dan orang tua.
· Fitur Perbandingan/Komparasi – melalui fitur ini, orang tua dapat membandingkan sekolah yang diminati dengan cara mudah, dengan memilih tingkat pendidikan, lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi. Selanjutnya akan keluar hasil perbandingan secara lengkap yang membantu orang tua menentukan pilihan sekolah yang sesuai.
· Fitur Kalkulator – membantu orang tua memproyeksikan dana pendidikan yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini.
· Fitur Artikel – sajian berbagai informasi dan tips menarik seputar dunia pendidikan, anak, dan perencanaan keuangan.
Sun Life Edufair 2017 diharapkan menjadi sarana yang dapat mendukung orang tua dalam menjadikan anak-anak Indonesia sebagai Generasi #LebihBaik.
Fitur yang diberikan serta fasilitas 3 hari pameran pendidikan sangatkah menarik, jadi mamih semakin penasaran berkunjung ke beberapa booth sekolah yang mamih rasa tepat dan sesuai untuk Babam. Dan mamih juga gak terlalu muluk-muluk mengajar prestasi angka karena mamih percaya kepintaran anak sudah memiliki nilai lebih masing-masing dengan pendidikan yang sesuai anak akan merasa menddapatkan tempat yang cukup untuk mengembangkan kemampuannya agar kelak tidak menyesal.
Mamih pun juga mengisi form data diri dan nanti aka nada saatnya terjadwal untuk langsung datang juga trial class. Dengan adanya perencanaan yang matang dan tepat apalagi mengenai biaya, jadi gak terlalu kaget lah pada saat tahun ajaran baru memanggil-manggil atau gak sampai pingsan berdiri, melihat investasi yang cukup memberikan motivasi bahwa sebagai orang tua harus pandai mengelola keuangan dan memang keberkahan juga anak memiliki rejekinya masing-masing.
Dengan berihtiar sebagai orang tua mempersiapkan juga merencanakan pendidikan untuk anak tentu diharapkan hasil yang maksimal dan anak bisa tumbuh kembang menggali potensi dirinya menjadi pribadi yang tangguh.
Dengan berihtiar sebagai orang tua mempersiapkan juga merencanakan pendidikan untuk anak tentu diharapkan hasil yang maksimal dan anak bisa tumbuh kembang menggali potensi dirinya menjadi pribadi yang tangguh.
Mendidik anak dengan cinta |
Sampai pada mamih berlinangan airmata melihat performance dari para siswa-siswi yang sungguh berbakat dengan karakteristiknya masing-masing. Kalau sama pertunjukan anak-anak mudah banget deh bikin hati melelh apalagi mamih jadi ingat waktu masih aktif mengajar, beberapa kalai menemani murid tampil di pentas selalu terharu. Mulai dari murid toddler sampai highschool duh rasa harusnya berhasil menyentuh hingga detik ini.
Walaupun mamih tidak mengajar lagi sekarang, mamih memberikan semangat untuk para guru yang berjuang untuk selalu mendidik dengan cinta, jika masih ada kesulitan dan hambatan percayalan bahwa usaha tidak menghinati hasil. Kata-kata sakti yang bisa memotivasi.
Ekhhh BTW ketemu gak sekolah yang diminati ???
Yap ada sih 3 sekolah harus banget nabung dari sekarang, kalau ada teman nanya “ mira kalau punya uang 2 juta mau diapain ???.
Mamih jawab dalam hati dulu “ investasi dan percayakan pengelolaan keuangannya bersama Sun Life Financial Indonesia”.
Langsung ceki ceki nih asik banget dan membantu http://sunlife.co.id/indonesia
Langsung ceki ceki nih asik banget dan membantu http://sunlife.co.id/indonesia
Karena ini serius dan pendidikan adalah sebuah investasi untuk masa depan anak yang “gak becanda”.
17 Comments
Ini Maxy gak suka sekolah T.T
Kepikiran homeschooling juga sih. Tapi mau lihat saat adeknya sekolah nnati, apakah dia jgmau ikut sekolah.
Wah perlu nih dikunjungi brightedu-nya. Mau itung2 juga soal biaya pendidikan anak dll TFS mbak Mira
Pendidikan kian hari kian mihiiiil. Sebagai orang tua hrs cerdas menyusun rencana keuangan dan strategi untuk biaya pendidikan anak. Salah satunya ya dengan asuransi. Asuransi pendidikan dpt menjadi solusi untuk dpt menyekolahkan anak sampai sarjana.
Mamiiih sama euy aku pun waktu sekolah kayaknya terlalu serius jadinya kurang ngembangin potensi sendiri.. 🙂 Seru ya ada acara kayak gini, jadi ada banyak pilihan dan bisa tau yang cocok buat pendidikan anak yang kayak gimana.. Semangat teruuuus mamih Mira n Babam..
Mamih.. semoga niat baik mamih untuk masa depan babam dapat terwujud ya. Saya setuju dengan investasi pendidikan dan itu penting banget, aku selama ini nabung sendiri aja di bank tanpa bantuan lembaga financial. Thanks infonya ya mamih tentang SunLife Edufairnya
Memilih sekolah memang harus selektif ya. Pernah datang juga ke Sunlife edufair itu. Seruu
yesss benar mih, apapun pilihan sekolahnya, penting bagi orang tua memberikan yg terbaik bagi anak
Yap bnr bngt merencanakan Dana pendidikan sangat bagus sejak dini bukan hanya Yang per tanggung yg bsar kita trm,, uang masuk sekolah itu hhu makn lama mkin naikk
Setuju banget kalau anak cerdas bukan jaminan dari IQ nya tinggi dan IQ bukanlah segala-galanya. Tapi tak mudah juga menemukan sekolah yang memang sepaham dengan keinginan kita. MOga Babam menemukan yang terbaik ya. Duh acaranya keren bangeet
Ada 25 sekolah bagus yang dibahas/ diikutsertakan di Sun Life Edufair 2017 ya. Mendidik dengan cinta itu paling utama. Visi dan misi orangtua dan sekolah pun jadi kunci utama menyekolahkan anak2 kita di sebuah lembaga pendidikan baik itu formal maupun nonformal. Ada sekolah musik juga, sekolah masak dll itu keren banget buat mengasah keterampilan dan kecerdasan otak anak2.
Setuju banget dgn kak seto. Semua anak itu cerdas, dan bisa berkembang pesat tergantung kita orangtuanya membimbing utk mengasah bakat sang anak. Nice info, lengkao banget ^_^
Pilih2 sekolah yang cocok sama karakter dan kebutuhan anak itu memang susah2 gampang. Apalagi zaman skrg itu beda ya, ga cukup hanya sekolah formal, anak harus diarahin jg sesuai minat dan bakatnya. Semangat mamih Babam, semoga Babam tambah pinter yaa.
Awalnya, saya termasuk orang tua yang tak suka melihat anak sekolah terlalu cepat. Jadi mau ya main aja dulu di rumah. Eh ternyata sekolah bikin anak cepat pinter. Nah tinggal milih sekolah masuk SD nya nih ntar. Kalo ada acara edufair gini kan bermanfaat banget.
Babang hebat, pwrjuangan Mamih ga bakal sia-sia koq.. Semangat.
eerrrr… baca ini jd langsung kepikiran, jd ortu jaman sekarang itu susah yaaaa hihihiihi 😀 pendidikan anak emang harus dipersiapkan sebaik2nya dan sesuai sama minat, bakat & perkembangan anak, ngga bisa disamaratakan kayak dulu semua masuk SD negeri. Tantangan jd ortu jaman skrg emang lbh kompleks, selain faktor biaya, juga faktor persaingan antar sekolah yg 'katanya' punya program yg lebih baik…
Bantuan macam sunlife edufair & pengelolaan keuangan utk pendidikan bs dipergunakan buat ortu2 galau macam aku ini 😀
Semoga sering-sering ada nih mba pameran seperti ini, sekolahnya juga makin banyak yg ikut. Biar makin banyak pilihan
Keren ya, portal informasi yg diluncurkan, yg dibutuhkan ortu sebelum masukin anaknya ke sekolah, thanks infonya mba